Pengarang: Flora Retha Schreiber
Penerbit: Pustaka Sinar Harapan
Tahun Terbit: 2005
Genre: Non Fiksi
Jumlah Halaman: 494
Nama pe-review: Lavelia
Sybil adalah sebuah novel psikologi alih bahasa yang bercerita tentang seseorang yg memiliki 16 kepribadian dalam dirinya. Novel yang mengambil setting di Amerika pada tahun 1950 an ini mengambil sudut pandang orang ke tiga dan memiliki alur maju mundur karena awal dari novel ini adalah kedatangan Sybil ke seorang ahli psikoanalisis bernama Dr. Wilbur dan dari situlah awal dari proses penyembuhan atau penyatuan kepribadian-kepribadian Sybil di mulai.
Sebelum proses penyembuhan di mulai, harus di ungkap apa penyebab Sybil memiliki begitu banyak kepribadian hingga dia sendiri tidak sadar bahwa dia memilikinya. Pemecahan kepribadian Sybil merupakan mekanisme dirinya untuk melindungi diri dan perasaan nya dari berbagai trauma yang hinggap di dirinya sejak dia berumur 3 tahun. Tindakan pelecehan seksual maupun kekerasan fisik dari ibu kandungnya, ketidakacuhan ayahnya, kematian nenek kesayangannya hingga kepergian teman bermainnya membuat Sybil sangat menderita sehingga terpecahlah kepribadian Sybil. Ketika Sybil beranjak dewasa, dia akhirnya mau untuk membuka dirinya dan mencoba untuk berdamai dengan masa lalunya sebagai langkah untuk bisa sembuh dan menjadi dirinya sendiri.
Novel ini menurut saya sangat bagus bagi penggemar atau pengkaji
psikologi karena kasus Sybil ini merupakan kasus yang langka dimana satu
gadis memiliki 16 kepribadian yang berbeda beda bahkan mempunyai nama
yang berbeda beda. Penulis mengajak kita untuk menyelami masa lalu sybil
yang kelam dan masa kini sybil yg menderita karena pemecahan
kepribadian ini membuat dia tidak tahu apa yang sudah dan sedang
dilakukan nya di suatu tempat pada suatu waktu. Novel ini juga
mendeskripsikan perlakuan ibu kandung Sybil yang sangat tidak manusiawi
yang merupakan penyebab primer dari pemecahan kepribadian Sybil. Buku
ini walaupun tidak termasuk bacaan ringan tapi sangat mampu membuka
wawasan kita bahwa setiap orang memiliki trauma sendiri-sendiri dan
trauma itu dapat memunculkan suatu kelainan seperti yang dialami oleh
Sybil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar