Kopdar kecil-kecilan #1 Jakarta-Depok
Oleh: Iffah Hannah
Pada 22 Maret 2019 lalu, saya berangkat ke Jakarta naik
kereta malam Jayakarta Premium karena ada beberapa hal yang harus diurus untuk
keperluan studi lanjut saya. Beberapa hari sebelum keberangkatan, saya
menghubungi beberapa teman di komunitas Perempuan Membaca yang tinggal di
sekitaran Jabodetabek dengan harapan bisa kopdar tipis-tipis. Tidak terlalu
berharap banyak sih, karena saya tahu teman-teman pasti punya kesibukan sendiri
dan belum tentu juga availability time kami pas.
Ada beberapa anggota komunitas Perempuan Membaca yang memang
teman-teman lama saya dan sudah kenal sebelum komunitas ini dibentuk, dan ada
juga beberapa teman-teman baru (baik teman di dunia maya maupun teman dari
teman saya) yang kebetulan belum pernah ketemu sebelumnya. Semuanya berasal
dari latar belakang dan kota berbeda. Harapannya, suatu saat akan terlaksana
sebuah kopdar yang mempertemukan kami semua.
Saya sebetulnya agak pesimis bisa ketemu dengan paling nggak
satu-dua temen dari komunitas Perempuan Membaca karena sampai Minggu, 24 Maret
2019 saya masih berkutat dengan segala urusan di sekitaran UI Depok, dan baru
selesai sekitar jam 1 siang. Begitu selesai, saya ingat kalau Rima Juwita atau
yang biasa saya panggil Juwit, salah seorang anggota Perempuan Membaca tinggal
di sekitaran UI Depok. Beberapa hari sebelum berangkat ke Jakarta, saya sempat
minta Juwit untuk share loc di chat whatsapp, dan begitu saya menyelesaikan
semua urusan di UI, saya segera cek google maps berdasarkan lokasi yang Juwit
kirim beberapa hari lalu. Jaraknya dari lokasi saya ternyata cukup dekat,
sekitar 1 KM. Berhubung kampus saat itu sangat ramai dan mungkin terlalu lama
kalau harus naik bis kuning atau order gojek, akhirnya saya memutuskan jalan
kaki. Berbekal panduan di google maps, saya dan Mbak Isnaeni, salah satu kawan
yang sama-sama awardee LPDP dan bareng saat itu, jalan kaki dari Fak Teknik UI
ke kontrakan Juwit. Dan ternyata 1 KM itu jauh sodara-sodara :D
Saya sama sekali tidak mengabari Juwit kalau saya akan
mampir, dan baru menelpon ketika sudah hampir sampai. Dan dia kaget. Hore! Dia
kaget karena pertama, nggak menyangka saya beneran mampir; kedua, saya jalan
kaki dari Fak Teknik UI ke rumahnya. Juwit ini kawan lama saya di Sastra
Inggris Unsoed dulu. Kalau dulu sih nggak akrab-akrab banget di kampus, dan
kayaknya dia juga sebel sama saya karena jaman kuliah saya rada sengak juga
sombong (semoga sekarang udah nggak sih hehe). Tapi, Perempuan Membaca ini
mendekatkan kami. Kami jadi sering sharing soal rekomendasi buku, film, drama
korea, dan dunia per-bayian (usia bayi kami hampir sama, cuma selisih beberapa
bulan saja). Kebetulan, beberapa waktu sebelumnya, Juwit buka jastip buku BBW
(dia juga jualan buku-buku bagus, siapa tahu teman-teman ada yang berminat) dan
saya sempat nitip satu-dua novel dari pengarang favorit saya. Akhirnya,
pertemuan itu sekalian buat ngambil buku. Makasih ya Juwit dan Muti, sudah
menjamu saya dan Muti, mengijinkan kami ngadem setelah kaki lumayan gempor
jalan kaki (manja banget, cuma 1 KM padahal hehe).
Nah, selepas kopdar dengan Juwit, saya dan Mbak Isnaeni
bablas ke Margo City dengan naik gocar. Yang mana, kami kejebak macet sampe
nyaris dua jam dong. Rasanya capek, ngantuk, lapar, apalagi paginya kami cuma
sarapan breakfast wrap McD yang sama sekali nggak ngenyangin itu, hingga
akhirnya kami memutuskan untuk balas dendam dengan makan semangkok Udon di
Marugame dan segelas ocha (yang nambah berkali-kali saking hausnya). Pokoknya,
kami berusaha untuk jajan yang enak-enak biar bahagia, karena mangkel sudah
kecapekan, kelaperan, eh kejebak macet pula. Setelah lebih ceria sedikit, saya
dapat pesan di whatsapp dari Mbak Jatri, salah seorang anggota Perempuan
Membaca juga. Kapan ketemuan? Gitu katanya. Saya mikir, sesore ini masih di
Margo City, balik penginapan masih harus packing dan lain-lain. Akhirnya saya
cuma balas: nanti dikabarin lagi ya. Dengan pikiran sedikit pesimis apa bisa
ketemu atau tidak karena saya sudah pesen tiket untuk keberangkatan jam 10
malam dari Stasiun Senen tujuan Purwokerto.
Tapi ya nggak saya pikir, wong di gocar perjalanan dari
Margo City sampai Mampang Mas sudah lemas kehabisan tenaga. Harapannya sampai
di tempat Mbak Isnaeni nanti mau bobok cantik sebentar, trus mandi, sholat,
packing. Tapi ya sampai di sana malah nggak bisa tidur. Akhirnya ya udah, cuma
selonjoran sebentar, trus siap-siap. Selepas sholat, saya menghubungi Mbak
Jatri, dengan perasaan hopeless bahwa kami mungkin nggak akan bisa ketemu,
bahwa saya akan berangkat selepas Maghrib langsung ke Stasiun Senen. Eh nggak
dinyana, Mbak Jatri sepakat buat ketemu di Stasiun Senen. Bayangkan betapa
bahagianya?
Selepas Maghrib, saya meluncur menuju stasiun Depok Baru dan
segera naik KRL jurusan Jakarta Kota. Tadinya mau turun stasiun Manggarai trus
pindah rute ke Jatinegara, lalu langsung ke stasiun Senen. Tapi trus berasa
ribet. Akhirnya saya memutuskan turun di stasiun Gondangdia (baru pertama
kalinya ke stasiun ini hehe) dan nge-gojek ke stasiun Senen. Sampai sana saya,
langsung cetak tiket dan menghubungi mbak Jatri. Nggak lama kemudian, dia
muncul dong. Bawa oleh-oleh pula buat Elnaz. Kan jadi terharu! Lalu kami
ngobrol-ngobrol lama di Dunkin Donuts Stasiun Senen, bernostalgia dan sedikit
(banyak sih) curhat tentang cerita hidup masing-masing (halah!).
Mbak Jatri ini sahabat lama saya. Kenal di facebook
(serius!) dan ketemu beneran sekitar tahun 2012-2013. Sempat bermalam bersama
berkali-kali jaman saya masih ngekos di sekitaran Tebet trus juga saat saya
pindah kos ke Rawamangun. Lalu kami lost contact! Yang mengakrabkan kami
kembali apa? Ya Perempuan Membaca! Enam tahun setelah pertemuan terakhir kami
di 2013, kami berpelukan di stasiun Senen, nyaris nangis (saya sebenernya mau
nangis, tapi gengsi jadi ditahan-tahan) lalu saling bertutur dengan cerewet
melepas kangen.
Terima kasih banyak Juwit dan mbak Jatri, juga komunitas
Perempuan Membaca. Kalian betul-betul bukan hanya teman-teman yang memotivasi
dan menjadi sumber belajar bagi saya, tetapi juga serupa keluarga betulan.
Because of you, I laugh harder, cry less, and smile a lot more! Till we meet
again yaaa... dan semoga bisa segera ketemua dengan anggota Perempuan Membaca
lainnya!
Purwokerto, 3 April 2019
Ya allaaaaaaahhhhhh.... Kudu komen piye jal...
BalasHapusIntinya, gusti allah jan maha kasih sudah menggerakkan para perempuan disini untuk saling mendukung dan memberi kekuatan. Matursuwun.. Kiss.