Judul: Berkencan dengan Tuhan
Penulis: Fahrur Rozy Dahlan
Penerbit: Parafrasa
Tahun terbit: 2012
Jumlah halaman: 175
Genre: Fiksi, Cerpen
Peresensi: Uswah
Berkencan dengan Tuhan merupakan antologi cerpen yang ditulis oleh Fahrur Rozy Dahlan. Gus Rozy (panggilan akrabnya) merupakan pemred Majalah Misykat Lirboyo yang cukup produktif dalam karya tulis dan karikatur. Terdapat 12 cerpen dalam buku ini; Tunggu Aku di Bukit Semboja Tua, Akuku Akumu, Tertipu oleh Tuhan, Asmara Mahatinggi, Berkencan dengan Tuhan, Cinta yang Aneh, Seribu Rupiah Malaikat, Kumohon Bertanyalah Satu Kata Saja, Antara Kartu Remi dengan Tuhan, Kiai Cari Menantu, Cah Angon, Salamkan Salamku pada Tuhan.
Cerpen yang disajikan oleh penulis banyak mengangkat kisah-kisah keseharian yang ringan namun berbobot. Seperti dalam cerpen berjudul Tertipu oleh Tuhan, mengisahkan tentang seseorang dengan tipikal rasional yang tengah hamil 8 bulan, ia selalu beranggapan bahwa selama ini aturan Tuhan menjadikan seseorang memiliki rasa bersalah, maunya sih bermadzhab Rudolf Hitler yang tidak bertanggung jawab kepada siapapun sehingga dia hidup dengan keberanian. Tidak berhenti ia mengomentari tentang aturan agama yang memberatkan dan tidak rasional, sampai pada akhirnya terjadi kontraksi dan pendarahan hebat di luar prediksi dokter. ”Dokter sialan, keparat” pekiknya saat ia mendapati bayinya hampir keluar, setelah bayinya lahir ia pun menyadari bahwa dokter juga manusia, prediksi ilmiahnya kadang keliru, ”Kenapa tidak terpikirkan olehku, siapa yang meletakkan jantungnya sehingga dada bayiku berdetak dan siapa yang mengajarinya menangis. Ya Allah! Dari sperma suamiku yang tak terbentuk dan menjijikkan, Engkau buat mahakarya yang begitu indah, tersusun kesatuan organ tubuh dengan fungsi berbeda. Ya Allah izinkanlah aku mengenalMu lebih jauh. Karena aku tahu Engkau dari ‘katanya’ bukan dari perenungan alam yang Engkau katakan sebagai Al-Ayah”
Cerpen-cerpen dalam buku ini banyak memuat unsur tasawwuf dan spiritualitas, penulis tidak hanya menceritakan tentang kisah kehidupan manusia tapi juga mengangkat kisah-kisah fantasi bertema lingkungan seperti percakapan antara penebang hutan dan pohon besar dalam cerpen berjudul Akuku Akumu (hal. 19-22)
Judul dalam buku ini diambil dari cerpen nomor urut 5 halaman 39-42 “Berkencan dengan Tuhan” mengisahkan tentang pengalaman spiritual seorang perempuan yang jatuh cinta pada Tuhan setelah pertemuannya dengan Khidzir.
Membaca cerpen-cerpen ini mampu membangkitkan jiwa spiritualitas dengan kisah-kisah sederhana nan layak menjadi renungan, bahasa yang dipakai juga tidak membosankan dan sarat makna, banyak pula cerita yang mengandung plot twist sehingga pembaca tidak mudah menebak akhir ceritanya. Saya berharap ada antologi cerpen untuk membangkitkan sastra pesantren yang ditulis kembali oleh Gus Rozy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar