Judul: BOTCHAN (edisi bahasa Indonesia)
Penulis: Natsume Soseki
Penerbit dan Tahun Terbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2017
Cetakan : ketujuh
Jumlah Halaman: 217
Genre: Fiksi
Peresensi: Mei Fitriani
Botchan adalah novel yang sangat menarik dan patut dibaca oleh siapapun terutama pendidik/guru. Di novel ini menjelaskan tentang bagaimana perjuangan seorang anak laki-laki yang sejak kecil selalu tidak dipedulikan oleh siapapun, baik ayah maupun ibunya. Hanya satu orang yang peduli, yaitu Kiyo, pembantu rumah tangga yang merawatnya sejak kecil.
Kiyo selalu memanggil anak laki-laki ini dengan Botchan. Kiyo yang selalu yakin ketika besar kelak Botchan akan jadi orang yang sukses. Setelah menyelesaikan belajarnya, Botchan lalu dipanggil untuk mengajar di daerah terpencil. Di sana-lah perjuangan Botchan dimulai. Botchan yang selalu memegang prinsip kebenaran dan kejujuran berbenturan dengan teman-teman senior guru. Kejujuran, baginya, adalah hal yang tidak bisa ditawar. Sehingga dia di sana mengalami banyak masalah bukan hanya dengan teman guru, tapi juga dengan anak-anak.
Sampai suatu ketika dia harus memilih antara keluar dari tempatnya bekerja untuk selalu menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran, atau harus terus berada di sana tapi dengan membuang jauh-jauh prinsip hidup yang selama ini dia pegang.
Buku ini bahasanya enak dipahami, meskipun bukan berasal dari karya asli Indonesia. Cocok dibaca saat istirahat di rumah.
Penulis: Natsume Soseki
Penerbit dan Tahun Terbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2017
Cetakan : ketujuh
Jumlah Halaman: 217
Genre: Fiksi
Peresensi: Mei Fitriani
Botchan adalah novel yang sangat menarik dan patut dibaca oleh siapapun terutama pendidik/guru. Di novel ini menjelaskan tentang bagaimana perjuangan seorang anak laki-laki yang sejak kecil selalu tidak dipedulikan oleh siapapun, baik ayah maupun ibunya. Hanya satu orang yang peduli, yaitu Kiyo, pembantu rumah tangga yang merawatnya sejak kecil.
Kiyo selalu memanggil anak laki-laki ini dengan Botchan. Kiyo yang selalu yakin ketika besar kelak Botchan akan jadi orang yang sukses. Setelah menyelesaikan belajarnya, Botchan lalu dipanggil untuk mengajar di daerah terpencil. Di sana-lah perjuangan Botchan dimulai. Botchan yang selalu memegang prinsip kebenaran dan kejujuran berbenturan dengan teman-teman senior guru. Kejujuran, baginya, adalah hal yang tidak bisa ditawar. Sehingga dia di sana mengalami banyak masalah bukan hanya dengan teman guru, tapi juga dengan anak-anak.
Sampai suatu ketika dia harus memilih antara keluar dari tempatnya bekerja untuk selalu menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran, atau harus terus berada di sana tapi dengan membuang jauh-jauh prinsip hidup yang selama ini dia pegang.
Buku ini bahasanya enak dipahami, meskipun bukan berasal dari karya asli Indonesia. Cocok dibaca saat istirahat di rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar