Judul Buku: Asiyah, Sang Mawar Gurun Firaun
Pengarang: Sibel Eraslan
Penerbit dan Tahun Terbit: Kaysa Media dan 2022
Genre: Novel Biografi
Jumlah Halaman: 370 halaman
Nama Peresensi: Hikmah Yahya
Pagi itu, Nil menangis untuk saudara perempuannya, seluruh ikan yang berada di dalamnya, mutiara-mutiara yang berada di tepiannya, anemon yang berada jauh di dalamnya, pohon-pohon akasia yang berada di sudutnya, gurun-gurun yang menjaga bukit-bukit rahasia di dalamnya.
Semua menangis..
Setangkai mawar akan tetap indah, meskipun telah tiada. Meninggalkan kesan yang tak terlupakan. Asiyah adalah mawar yang tumbuh mekar mewangi di gurun-gurun Mesir. Memegang teguh akidahnya, percaya akan Allah Yang Mahatunggal, bahkan hingga jilatan lidah api menyentuh kulitnya. Asiyah, seorang ibu yang mengasuh Musa yang ditemukannya terhanyut di Nil, seorang Muslimah yang sungguh pantas menjadi teladan.
Buku ini merupakan salah satu serial dari Buku perempuan penghuni surga, di antaranya: Khadijah, Fatimah, Maryam, Hajar, Aisyah karya Sibel Eraslan. Buku ini bisa dibilang biografi Sayyidah (Panggilan kehormatan) Asiyah mulai dari lahir hingga wafat Beliau diceritakan dengan bahasa sastra yang sangat menarik.
Karya Sibel Eraslan tidak perlu diragukan lagi bahasa-bahasanya sangat indah dan bermakna. Pembaca seperti berada di dalam suasana yang sedang dibacanya. Saat membaca buku ini saya seperti sedang berada di Mesir dan meenyaksikan langsung bagaimana masa kecil, remaja, dan dewasa Sayyidah Asiyah, serta bagaimana keseharian Beliau hingga Beliau dihukum mati oleh Fir'aun dengan cara dibakar di dalam api unggun yang besar.
Dari buku ini saya baru tahu bahwa Sayyidah Asiyah adalah Ibu angkat Nabi Musa as. Di buku ini dgambarkan bagaimana Sayyidah Asiyah hidup bersama Fir'aun dan mengasuh Nabi Musa dari bayi. Di buku ini juga diceritakan bagaimana keteguhan hati Beliau dalam menghadapi Fir'aun dan sekutu-sekutunya serta kemurah hatian Beliau kepada orang-orang yang terzalimi. Sebuah buku bacaan yang sangat menarik untuk dibaca dan mnjadi teladan untuk para perempuan Muslimah.
Salah satu julukan Beliau adalah "Ratu Tanpa Istana". Beliau selalu melantunkan doa "Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim." (Al-Qur’an Surah At-Tahrim ayat 11)
Semoga kita bisa meneladani Beliau di dunia dan mendapatkan syafaat Beliau kelak di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar